BentengNews.com--Beberapa tahun lalu, saya melihat seorang teman yang masih muda tiba-tiba merasa sesak napas setelah naik tangga. Awalnya kami mengira ia hanya kelelahan biasa. Namun, dokter kemudian menjelaskan bahwa gejala itu bisa terkait dengan kesehatan jantung.
Fenomena seperti ini sering terjadi di sekitar kita. Orang muda, bahkan yang terlihat sehat, bisa saja mengalami tanda-tanda jantung tidak sehat. Hal ini membuat saya berpikir bahwa menjaga jantung bukan hanya urusan orang tua.
Menurut artikel di WebMD, gejala penyakit jantung tidak selalu muncul dengan cara dramatis seperti di film. Charles Chambers, MD, dari Penn State Hershey Heart and Vascular Institute, menekankan bahwa nyeri dada singkat mungkin bukan tanda jantung, tetapi tetap harus diperiksakan.
Nyeri dada memang gejala paling umum. Sensasinya bisa berbeda pada setiap orang, mulai dari rasa ditekan, dicubit, hingga terbakar. Jika berlangsung lebih dari beberapa menit, segera cari pertolongan medis.
Selain nyeri dada, gangguan pencernaan juga bisa menjadi tanda. Mual, muntah, atau sakit perut kadang muncul saat serangan jantung. Perempuan lebih sering mengalami gejala ini dibandingkan pria. Hal sederhana seperti sakit perut ternyata bisa menyimpan risiko besar.
Gejala lain adalah nyeri yang menjalar ke lengan kiri. Banyak orang menganggapnya hanya sakit otot. Padahal, ini bisa menjadi tanda klasik serangan jantung. Kesalahan persepsi membuat banyak kasus terlambat ditangani.
Kelelahan ekstrem juga patut diwaspadai. Vincent Bufalino, MD, dari American Heart Association, menyebut perubahan signifikan seperti mudah lelah lebih penting daripada rasa sakit kecil. Jika aktivitas ringan terasa berat, itu bisa menjadi alarm tubuh.
Mendengkur keras saat tidur juga berbahaya. Kondisi ini disebut sleep apnea, yaitu berhentinya napas sesaat ketika tidur. Menurut WebMD, sleep apnea memberi tekanan ekstra pada jantung dan meningkatkan risiko penyakit.
Pusing mendadak disertai sesak napas juga perlu perhatian. Bufalino menjelaskan bahwa hal ini bisa berarti jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya. Gejala sederhana seperti pusing ternyata bisa menjadi sinyal serius.
Detak jantung tidak normal adalah tanda lain. Berdebar tanpa alasan jelas, disertai nyeri atau sesak, bisa menandakan fibrilasi atrium. Kondisi ini memerlukan pengobatan medis. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi.
Melihat daftar gejala ini, saya teringat bagaimana banyak orang di sekitar saya sering menyepelekan rasa lelah atau pusing. Mereka menganggapnya hanya akibat kurang tidur atau terlalu banyak kopi. Padahal, tubuh sering memberi sinyal yang tidak boleh diabaikan.
Contoh nyata adalah seorang kerabat yang sering mendengkur keras. Ia menganggap itu hal biasa. Setelah diperiksa, ternyata ia mengalami sleep apnea yang memengaruhi tekanan darahnya. Dari situ saya belajar bahwa mendengkur bukan sekadar gangguan tidur.
Kesehatan jantung bukan hanya soal organ tubuh. Ia adalah pusat kehidupan, simbol energi, dan sumber semangat. Menjaga jantung berarti menjaga kualitas hidup, bukan sekadar menghindari penyakit.
Kita perlu belajar mendengar tubuh dengan lebih peka. Gejala kecil bisa menjadi pesan besar. Dengan kesadaran ini, kita bisa lebih menghargai hidup, lebih peduli pada diri sendiri, dan lebih bertanggung jawab pada orang-orang yang kita cintai.
Jantung yang sehat adalah fondasi kehidupan. Jangan abaikan tanda-tanda kecil yang muncul. Dengan perhatian dan kepedulian, kita bisa menjaga jantung tetap berdetak, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang kita sayangi. (*)
