AC Sering On-Off Atau Nyala 24 Jam, Mana yang Lebih Hemat Listrik?

BentengNews.com- Unggahan warganet yang menyebut penggunaan pendingin ruangan atau AC selama 24 jam lebih hemat listrik dibandingkan jika AC dinyalakan dan dimatikan berulang kali, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun TikTok @rumah********* pada Jumat (12/9/2025).

"Nyalain AC hampir 24 jam, Mati paling cuma subuh, sampai jam 9 pagi Ternyata lebih hemat daripada nyala mati nyala mati," tulisnya.

Pengunggah juga mengeklaim hanya mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 200.000 untuk penggunaan AC hampir 24 jam nonstop.

Hingga Rabu (24/9/2025) sore, unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 5.000 kali dan dikomentari lebih dari 360 warganet.

Lantas, benarkah menyalakan AC selama 24 jam nonstop lebih hemat listrik dibandingkan jika on-off berulang kali?

Benarkah menyalakan AC 24 jam lebih hemat?

Dosen Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Abdul Syakur mengatakan, penggunaan AC secara nonstop selama 24 jam memang lebih irit dibandingkan dengan AC yang dinyalakan dan dimatikan berulang kali dalam periode waktu yang sama.

Namun, ia mengingatkan, bahwa ada kekurangan yang perlu diperhatikan, yaitu mesin motor bisa menjadi panas karena terus-menerus dialiri arus listrik, bahkan berpotensi menimbulkan kebakaran.

"Iritnya yang nonstop, tapi kekurangannya mesin motornya jadi panas karena dialiri arus terus-menerus, bisa mengakibatkan kebakaran," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (24/9/2025).

“Kalau sama-sama menyala selama 24 jam, menyalakan sekali dan langsung dibiarkan menyala penuh 24 jam lalu dimatikan setelahnya, itu lebih hemat dibandingkan jika dalam 24 jam dilakukan on-off berulang, misalnya 5 kali atau 10 kali,” tambahnya.

Alasannya, karena setiap kali perangkat dinyalakan setelah sebelumnya dimatikan, maka akan terjadi yang disebut inrush current atau lonjakan arus saat proses starting.

Jika kondisi ini terlalu sering terjadi, maka energi yang dibutuhkan justru semakin besar, sehingga konsumsi listrik menjadi lebih boros.

Oleh karena itu, Abdul menekankan bahwa peralatan seperti AC atau kipas angin tidak harus dinyalakan terus-menerus selama 24 jam.

"Saya kira tidak harus 24 jam nyala, baik untuk AC maupun kipas angin. Cukup misalnya per 4 jam nyala sudah bagus," ucapnya.

Pemakaian listrik ditentukan dari lamanya penggunaan

Sementara itu, dosen Teknik Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat menjelaskan, pada prinsipnya pemakaian listrik ditentukan oleh berapa besar daya (watt) dikalikan dengan lamanya penggunaan.

Adapun kebiasaan penggunaan AC yang tidak tepat sering kali meningkatkan konsumsi listrik dan berujung pada pemborosan.

"Tentu saja, kalau terus-menerus nyala 24 jam, artinya kalau AC dayanya sekitar 50 watt atau 100 watt gitu dikali 24 jam. Kalau dihidupkan 12 jam, otomatis 100 watt kali 12 jam. Jadi itu dulu prinsipnya," ujarnya.

Jika dibandingkan, kata Syarif, penggunaan AC selama 24 jam jelas akan menghabiskan energi dua kali lebih besar dibanding penggunaan yang hanya 12 jam. Karena itu, waktu pemakaian menjadi faktor penting.

“Jadi kapan diperlukan kipas angin atau AC? Ya, kalau ada orang. Kalau tidak ada orang, lebih baik dimatikan,” tambahnya.

Menurut Syarif, pemborosan juga bisa terjadi jika ruangan mengalami kebocoran, misalnya pintu atau jendela tidak tertutup rapat.

Kondisi ini membuat udara dingin dari AC keluar, sehingga kinerja AC menjadi lebih berat.

“Kan maunya AC itu supaya dingin. Tapi kalau jendelanya terbuka atau pintunya tidak tertutup, udara dinginnya keluar, kabur. Itu yang bikin boros, bukan soal AC berhenti atau tidak berhenti,” jelasnya.

Ia menambahkan, memang ada sedikit perubahan konsumsi energi ketika peralatan dinyalakan dan dimatikan berulang kali.

Namun, jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan membiarkannya menyala terus-menerus tanpa henti.

Adapun, prinsip tersebut berlaku untuk semua peralatan listrik. Menurut Syarif, jika tidak digunakan, sebaiknya dimatikan agar tidak terus-menerus mengonsumsi energi.(*)